Januari 17, 2017

3 tahun kepergian bapak

18 Januari 2014, pagi itu saya melihat status bbm teman saya, eka. Kurang lebih Begini tulisnya " kak Nadia yang sabar ya kak, innalillahi wainnailaihi raajiun" . Tanpa banyak berpikir, saya bertanya, "siapa yang meninggal ka?"

Sesaat setelah itu baru hp saya berbunyi dan mendengar kabar dari kakak saya bahwa bapak  sudah tiada. Ternyata kak nadia di status eka tadi adalah diri saya. Shock dan histeris, pagi itu saya masih bernyanyi riang sambil menidurkan bayi saya ( waktu itu Labib masih berusia 3bulan), seketika berubah menjadi tangisan, tak terhenti.

Hari itu kami ber 9, saya kakak - kakak beserta anak- anak dan adik saya, tektok ke bandara untuk segera terbang ke ACEH. Tak ada harapan untuk hanya melihat jasad bapak, karena jakarta - Aceh tidaklah dekat. Pasrah...

Hari ini tepat 3 tahun kepergian bapak, rasanya masih sama seperti 3tahun lalu, menulis ini saja hampir tak sanggup, ya ALLAH... perih sekali dada ini, nyeri tertusuk di hati yang sangat dalam, sakitnya tak tertahan pun derasnya airmata. Rasanya seperti baru kemarin bapak ke Jakarta, melihat anak saya, Labib yang baru lahir, dan itu kunjungan terlama bapak ke Jakarta ( karena sambil berobat ), biasanya bapak cuma betah 1 - 2 minggu di Jakarta, tapi kali itu rekor, bapak tinggal di Jakarta 40hari. kalimat terakhir bapak kepada saya saat di bandara saat pulang ke aceh adalah,
" bapak udah ga sanggup lagi, bapak udah tua, bapak ga akan ke jakarta lagi." Sambil mencium Labib, jelas saya melihat ada tetesan air di mata bapak saat itu.

Ya, Ajal menjemput Bapak di usia 67 tahun, pasti Allah sayang sekali sama bapak, sampai Allah mengambil nyawa bapak agar tak lagi merasa sakit yang sekian tahun diraganya. Bahkan kakak saya yang di Aceh bercerita setelah jenazahnya dimandikan wajah bapak tersenyum, bersih cerah, tak seperti semasa hidupnya , karena bapak berkulit hitam dan itu turun kepada saya yang juga berkulit hitam. Betapa beruntungnya kami, 6 anaknya, memiliki sosok seperti bapak. Saya adalah anak yang mungkin paling tidak  pernah membahagiakan beliau semasa hidupnya, yang belum pernah memberikan apa - apa. Pinta saya Semoga di sisa usia ini, saya bisa menuju sholehah demi do'a yang agar sampai kepada bapak, bisa melakukan hal - hal baik, walaupun secuil tapi akhirnya menjadi rantai panjang penyambung kebaikan bapak.

Sekarang tinggallah ibu saya seorang diri, tiada lagi teman hidupnya. AllaahuAkbar, sehatkan beliau, kuatkan beliau dan bahagiakan beliau wahai Allah yang Maha pemurah.

Ya ALLAH ya Rabb, terangi kubur bapak Beriah bin Abdullah dengan cahaya Mu, berikan tempat terbaik untuk bapak Beriah bin Abdullah di Sisimu.

Aamiin

Anak - anak yang selalu merindui bapak,
dan cucu - cucu yang selalu mencintai atok.

Oktober 28, 2016

3 Tips Mencari Tas yang Tertinggal di Gerbong Kereta

Ini adalah kejadian 3 minggu yang lalu ketika kami mau main ke depok,  mimi baba abang dan adik biasanya kalo cuma ke depok doank sih naik motor, karena lumayan deket. Tapi kebetulan hari itu si Baba ngajakin naik kereta commuterline aja biar anak2 ga capek katanya. Awalnya sih normal2 aja ya karena kami memang sangat sering naik commuterline ke stasiun terjauh dan terakhir di stasiun jakartakota sana, mungkin karena terbiasa lama di dalam kereta, jadi kalo sebentar begini ( kami naik dari stasiun citayam dan turun di stasiun pondok cina - hanya melewati 2 stasiun, depok lama dan depok baru) yang awalnya normal, tiba2 dibikin kaget karena setelah turun dan sampai tujuan baru sadar tas yang kami bawa tertinggal di dalam gerbong kereta.

Memang tas yang tertinggal itu ga ada barang berharga di dalamnya, isinya cuma baju ganti anak2, makanan dan minuman anak2, dan 2 buah charger HP. Tapi menurut saya setidak berharga apapun isi di dalam tas itu, yang namanya barang yang kita punya kalo hilang atau tertinggal pasti nyesek kan rasanya. Awalnya si Baba kaya udah ngikhlasin gitu, tapi saya keukeuh suruh balik ke stasiun dan mencoba mencari. Akhirnya balik lagi ke stasiun pondok cina, dan Alhamdulillah ketemu. Kok bisa ??

Begini kronologisnya, sesampai di stasiun pondok cina, langsung ke bagian informasi, disana petugas menanyakan nomor kereta, nomor gerbong  dan duduk disebelah kanan atau kiri, waktu itu kami duduk di sebelah kiri dan di gerbong ke 3, karena ga ingat nomor kereta nya, petugas menanyakan jam atau waktu turun dari kereta, beruntung petugas saat itu cukup baik namanya mas Ridwan. Si mas ini berhasil melacak kereta yang saat itu sudah berada di pasar minggu, setelah menemukan lokasi kereta, pertanyaan berikutnya adalah merk dan warna atau ciri2 khusus dari tas yang tertinggal,  via telpon beberapa kali menghubungi petugas lainnya tapi belum ada kabar, sempat menunggu beberapa saat, sampai akhirnya di temukan oleh petugas di stasiun Cikini, sebelumnya mas Ridwan memperlihatkan foto tas yang ditemukan dari whatsapp di Hp nya untuk memastikan apakah benar tas yang dimaksud, karena sudah benar, maka tas tersebut diambil dan disimpan di ruangan Informasi stasiun Cikini, kemudian Baba langsung meluncur ke stasiun Cikini untuk mengambil tas kami, leganya,  Alhamdulillah ketemu.

Oh iya, dari bagian informasi pertama melaporkan tas yang tertinggal dan diambil ke stasiun cikini sampai balik lagi ke pondok cina, si Baba menghabiskan waktu 3,5 jam, lumayan lama ya, itu karena diharuskan mengisi form kehilangan terlebih dahulu, formnya sudah ada tinggal di isi aja, form itu yang nanti nya diserahkan ke bagian informasi di stasiun cikini untuk pengambilan tas yang tertinggal. Disana juga katanya Baba sempet di foto, mungkin untuk dokumentasi agar tidak ada orang lain yang mengaku atau mengambil barang atau tas yang sama, mungkin ya.

Kesimpulannya, berhati - hati jika bepergian ya, walaupun dekat tetap perhatikan barang bawaan anda jangan sampai tertinggal dan hati - hati melangkah, perhatikan jarak peron, hehehe. Berikut saya rangkum 3 tips untuk mencari tas yang tertinggal di gerbong kereta:

  • Jangan buru - buru menyerah atau mengikhlaskan,  bisa jadi kereta nya belum terlalu jauh dan tas yang kita cari masih bisa ditemukan. 
  • Tanya ke bagian informasi di stasiun, biasanya petugas informasi akan menanyakan nomor kereta yang kita naiki, nomor gerbong dan duduk di sebelah  mana.  Kalo nomor kereta agak sulit di ingat, minimal kita ingat nomor gerbong dan duduk di sebelah mana, kanan atau kiri. Hal ini akan memudahkan petugas untuk melacak lokasi kereta dan tentunya keberadaan tas yang kita cari.
  • Sabar dan Mau meluangkan waktu, mencari tas yang tertinggal di gerbong kereta memang aga susah ya karena kereta terus berjalan, bisa jadi pada saat tas kita ditemukan, posisi kereta sudah berada di stasiun terjauh, dan kita harus mau mengambilnya di lokasi atau stasiun ditemukannya. Tidak menutup kemungkinan juga kalo tas kita sudah berpindah tangan dan benar2 hilang, kalo sudah begini kita cuma bisa sabar dan pasrah saja ya.
Ada yang pernah mengalami seperti ini juga kah? atau kejadiannya di alat transportasi yang lain ? cerita yuk.. Semoga Bermanfaat.

Oktober 19, 2016

Warung Bude Margonda

Margonda, nama jalan di kota Depok, semua orang pasti tau jalan raya Margonda yang super duper macet dan super duper ruame itu kan. Saya ga mau bahas jalan raya margonda disini. Tapi mau bahas tentang 1 dari ratusan tempat makan yang ada di kiri kanan sepanjang jalan raya Margonda, yang akan saya ceritakan disini adalah warung, namanya Warung Bude Margonda. Letaknya ada di sebelah kiri jalan dari arah Jakarta, sebelum Mall Margo City.

Warung Bude Margonda (WBM) ini buka di jalan raya Margonda sejak tahun 2001 dan sejak itu sudah 2x pindah tempat, ga jauh sih dekat2 situ juga pindahnya sampai di lokasi sekarang ini. Saya iseng googling Warung Bude Margonda, nemu foto ini yang adalah WBM yang lama.


Sekarang udah pindah ke sebelahnya, spanduknya juga udah ganti, begini penampakan terbarunya.


Lebih lebar warung yang sekarang, ini karena memang pelanggannya yang ga pernah sepi, dan penuh sesak di jam2 makan, jadi dengan WBM yang sekarang, Bisa lebih banyak menampung pelanggan yang makan di tempat atau dibawa pulang, tempat yang sekarang juga bikin pelanggan agak betah berlama2 nongkrong disini. Kebanyakan pelanggan WBM ini memang sudah langganan tetap.

Kenapa WBM ini selalu rame sehari2nya dari sarapan pagi, makan siang, sore hingga malam hari ? Karena menu nya  yang benar2 masakan rumahan, banyak pilihan dan rasanya juga enak, yang paling penting MURAH. Bisa dibilang WBM ini salah satu tempat makan paling murah di sepanjang jalan raya Margonda Depok. Karena memang di sepanjang jalan itu udah dipenuhi dengan deretan restoran dan mall yang harga makanan nya pun bisa dibilang agak mahal. Btw, menu nya apa aja sih di WBM ini? Menu rutin yang hampir ada setiap hari nya adalah nasi putih dengan aneka lauk rumahan seperti telur ceplok, telur dadar, telur balado, ayam goreng, ayam kecap, ayam kuah cabe, aneka macam ikan goreng, aneka pepes seperti pepes ayam, pepes ikan. Yang istimewa disini adalah kamu hanya membayar nasi dan lauk ( telur, ikan atau ayam) nya saja, karena semua sayuran free alias di gratisin sama Bude, sayuran rutin yang ada setiap hari adalah tumis daun singkong, orek tempe, tumis sayur campur dan beberapa sayuran lainnya, jadi kalo kamu mau campur semua sayuran dipiring kamu, itu ga bakalan di hitung karena gratis, enak banget kaaaan. Oya, diluar menu rutin sehari2nya si Bude juga termasuk yang rajin nambahin menu baru atau dadakan tergantung musim atau harga pasar, jadi sesekali di WBM ada menu jengkol, Pete, dll sesekali juga ada botok pete, pepes jamur, dll. 

Buat kamu yang nyari menu selain yang saya sebut tadi, tenaaaang makanan jajanan juga banyak disini kok, ada soto ayam bening racikan Bude yang tiap hari nya bikin ngantri, ada mie ayam bakso yang wenak surenak, dan ada es kelapa dan sop buah yang sueeeger. Tuh kan lengkap banget ya di Warung Bude Margonda ini. Tunggu apalagi mampir yuk ah. 

Oktober 04, 2016

BARAKALLAH FII UMRIK Labib & Laudza

Rasanya belum lama lahirin anak kedua, eh sekarang si adik udah setahun, berarti abang nya udah 3tahun,  tanggal lahir an nya deketan, cuma beda 13 hari, karena deketan jadi tahun ini iseng pengen bikin syukuran kecil2an di rumah, 2 anak sekaligus. Paket komplit sekalian ngirit hihi.

Sebenarnya mimi dan baba nya bukan tipe yang setiap tahun ngerayain ultah anak, beli kue ulangtahun aja sebelumnya gak, dulu setahun dan 2tahunan nya Labib juga ga ada apa2 cuma dicium dipeluk aja sama mimi baba dan di doakan selalu dan selalu didoakan, eh tapi sempet bagi in nasi kuning buatan nya mbah uti tahun lalu, ga banyak sih cuma 15porsi ke tetangga teman2 Labib.

Di tahun ini, mengundang sedikit keluarga dan tetangga, dengan menu dan jamuan yang sangat sederhana, ternyata cukup untuk meluapkan rasa syukur dari mimi dan baba,  yang paling penting cukup membuat abang Labib dan adik Laudza riang gembira. Terutama Labib yang udah 3 tahun dan memang udah ngerti ulang tahun, kue nya juga  dia yang tentuin, katanya buat abang ultraman aja kalo buat adik hellokitty, itu beneran pilihan abang Labib lho, seneng banget dia sampe beberapa hari setelahnya nyanyi2 selamat ulangtahun melulu, beda sama si adik yang belum tau apa2, tapi adik cukup anteng hari itu dan seneng banyak anak2 kecil di rumahnya kayanya. Alhamdulillah hari itu hampir semua yang di undang datang, cuma mengundang 30 anak, tapi 35pcs goodybag dan paket nasi kuning nya ludes, kue nya juga dua2nya langsung habis dibagikan.




Beginilah penampakan syukuran super irit Ala Ala, mulai dari undangan yang biasa banget buatan mimi sampe dekorasi murahan yang modalnya cuma 6ribu aja, menu makannya nasi kuning komplit gratisan buatan mbah uti buat semua anak2 yang datang, dan bakso enak buatan Baba buat Bu Ibu nya + nasi gulai ayam buatan mimi, tapi bumbu gulainya ala Baba, mimi tinggal masak doank Yuuuk.

Semoga Abang Labib, sholehnya mimi dan baba tetap pinter mamamnya, semakin mandiri, ga cengeng lagi, selalu mau jagain adiknya, kuat sehat terus ya bang. Aamiin
Semoga adik Laudza, sholehahnya mimi dan baba, makin pinter, 11 bulan udah jalan, tapi gigi masih 4 aja dik, jadi anak penurut dan ga nakal usil lagi sama abangnya, selalu sayang sama abang mimi dan baba ya dik. Aamiin

BARAKALLAH FII UMRIK cintanya Mimi Baba.

September 10, 2016

Mudahnya mencari teman serumah di serumah.com

Pernah merasakan susahnya mencari kos-kosan ataupun rumah kontrakan, tentunya banyak yang mengalami hal ini ya, saya juga seperti itu, saya 2x pindah kos-kosan disaat SMA di lhokseumawe aceh dulu, karena faktor ketidaknyamanan akhirnya nebeng dirumah kakak, gara-gara itu pas kuliah dan hijrah ke Jakarta juga ga jadi nge kos, nebeng lagi di rumah kakak yang lain, hehehe kakaknya banyak.

Setelah menikah, mulai lagi deh mencari tempat tinggal yang nyari nya susah banget, bersama suami ditahun pertama kami pernah ngekost di daerah Jakpus, sengaja cari disana karena nge deketin kantor, banyak faktor yang akhirnya membuat kami pindah kos, kemudian mengontrak rumah, kalo dihitung mungkin pindah rumah kontrakan sudah 4x ya sampai sekarang yang insyaAllah bener2 ga pindah lagi karena udah tinggal dirumah sendiri. Makanya sekarang bersyukur banget udah ga ngerasain suka duka nyari kos atau rumah kontrakan lagi, tapi tetep aja kalo inget dulu itu rasanya capek banget perjuangannya mendapatkan kos atau rumah yang sesuai dengan kita.

Sekarang ini, kayanya kita ga perlu secapek dulu deh untuk cari tempat tinggal yang sesuai dengan kita, udah pernah denger serumah.com kan ? Udah donk ya pastinya, serumah.com ini memudahkan kita untuk mencari kos - kosan, rumah kontrakan ataupun apartemen, sekaligus mencari teman untuk tinggal bersama, asik banget kan, mencari teman sekamar (roommate) ataupun teman serumah (housemate) saat ini banyak dilakukan para mahasiswa atau karyawan,  cara ini tentunya bisa menghemat pengeluaran kita, tidak hanya berbagi uang sewa tapi juga peralatan untuk tinggal sehari2. Jadi buat kalian terutama mahasiswa yang lagi nyari roommate, bisa lho langsung kunjungi serumah.com ini. Buat kalian yang statusnya orang kantoran juga cocok banget nih mampir ke serumah.com, di sini siapapun kalian dan apapun status kalian, bisa dengan mudahnya mencari kos/ rumah/ apartemen dengan pilihan lokasi yang sesuai , mencari roommate dan housemate yang cocok, dan buat yang punya kamar atau rumah untuk disewakan bisa langsung pasang iklannya disini, gratis. 

Tunggu apalagi? Langsung bikin akun kalian di serumah.com dan nikmati beragam kemudahannya, jadi gak perlu merasakan seperti saya dulu, tiap weekend dari pagi sampe malam muter + muter keluar masuk gang nyari kontrakan, ga langsung ketemu juga, hihihi coba dari dulu udah ada serumah.com yaaaa.

September 06, 2016

Ayooo, habiskan makanan di piringmu!

Siapa yang kalo makan di piringnya selalu bersisa? Saya, ya saya masih sering menyisakan makanan di piring, tidak di sengaja sih tapi seperti hal yang biasa saja dan menjadi kebiasaan yang tidak baik. tapi tidak dengan suami saya, dia selalu menghabiskan makanannya, bersih tak bersisa * rakus apa laper?? Bukaaan, suami saya adalah orang yang selalu menghargai makanan, baginya tidak semua orang bisa makan dengan mudah seperti kita, banyak orang yang harus bekerja cukup keras hanya untuk makan, bahkan banyak sekali orang yang tidak bisa makan karena sangat kekurangan. Jadi bagi suami saya, menghabiskan makanan adalah salah satu bentuk rasa syukurnya.

Dari google
Beberapa tahun ini saya sedang berusaha keras untuk tidak lagi menyisakan makanan di piring saya, susah memang, apalagi kalo lagi makan diluar, atau makan di tempat acara tertentu, melihat makanan yang tersedia cukup bervariasi, tidak jarang hampir semua jenisnya pindah ke piring, dan setelah dimakan tidak habis semua malah kebanyakan sisanya daripada yang benar2 saya makan, pasti banyak kan yang seperti saya ini, ngaku! Hehehe bayangin deh berapa banyak makanan yang terbuang di setiap acara - acara tertentu tersebut. Mubazir banget ya, naudzubillah...

Berbeda dengan makan dirumah, kalo makan dirumah saya udah pinter nih ga pernah sisa lagi di piring kayanya memang rakus, suami bilang kalo makan taro nasinya jangan banyak2, kecuali kalo laper banget dan yakin banget pasti habis , tapi biar aman mending taro nasinya sedikit dulu, kalo masih laper kan tinggal nambah. Noted! Saya juga menerapkan ini ke 2 anak saya yang masih kecil, karena makannya masih disuapin, sebisa mungkin saya menyuapi keduanya sampai makanannya habis tak bersisa, tentunya sebagai ibu saya tau porsi makan anak sesuai dengan mood atau kondisinya saat itu ya.

Jangan pernah berpikir menyisakan makanan di piring itu keren, mubazir kok dibilang keren ya... dan jangan pernah melihat orang yang piring makan nya bersih itu norak,  kampungan, kelaparan, rakus atau apapun ejekan yang lainnya. Karena yang namanya makanan itu harus di makan bukan disisakan dan dibuang. Mubazir dan kata pak ustadz mubazir itu temannya syaithon hohoho.

Teman SMA suami saya, 15tahun yang lalu, kemana2 naik mobil sendiri tipe terbaru saat itu, kalo jajan semua makanan temen2nya dia yang bayarin, anak seorang mayor jendral (bapaknya sekarang sudah tiada dan dimakamkan di taman makam pahlawan kalibata), kalo makan sebutir nasi pun ga pernah bersisa dipiring nya, sering diledekin " elu, tajir2 makannya kaya orang kelaparan gitu" Dan dijawab " sayang tau, makanan jangan dibuang2!!" wuuuih kalo saya bilang, ini baru kereeeen...

Agustus 31, 2016

"Ter Usir" dari rumah sendiri

Gambar dari google
Setahun lalu, seorang ibu yang juga tetangga saya menawarkan tanahnya untuk saya beli,
" Neng, mau beli tanah saya noh yang pohon rambutan." Saya langsung penasaran dan menanyakan berapa harga dan luas nya, " buat eneng murah dah 500rebu aja per meter itu ada 35meter!" Hmmm dalam hati sih iya ya murah tapi selain ga punya duit saya juga ga bakal beli tanah itu karena aksesnya yang hanya jalan setapak, dan posisi nya kurang bagus menurut saya soalnya itu tanah di sampingnya area pemakaman keluarga si empunya tanah. Akhirnya percakapan saya dan si ibu selesai setelah saya meminta maaf dan menolak secara halus, tapi si ibu masih berharap agar saya menawarkan tanahnya itu ke keluarga atau teman saya yang lain. " Yaudah ya Neng, pokoknya tawarin aja gitu sama temen Neng atau kakak nya Neng yak, soalnya kalo orang sini mah susah, makanya saya nawari ke Neng gitu orang baru pan!" memang saya pendatang dan baru 2 tahun menetap.

Beberapa bulan berselang, saya kaget melihat tanah yang di jual tadi akan di bangun rumah, rumah anaknya. Ternyata itu tanah ga jadi di jual, menurut saya mungkin memang susah laku dengan kondisi yang saya sebutkan tadi ya, akhirnya yang terjual adalah tanah di sebelah rumah utama si ibu, yang aksesnya bagus bisa masuk mobil, terjual 70juta. Yang saya dengar uang itu dipakai untuk biaya hidup, modal si ibu nge warung dan juga modal bangun rumah anaknya. Hmmm 

Beberapa kali saya sering membeli sarapan di warung si ibu, sebagai pendatang saya termasuk yang suka banyak tanya, untung nya ibu dan bapak emang doyan cerita tipenya, yang lebih banyak cerita ke saya adalah si bapak. Begini ceritanya, si bapak yang punya banyak anak dan buanyak cucu ini konon ceritanya punya tanah yang cukup luas, beberapa ribu meter tepatnya berapa  beliau sendiri lupa, karena sering banget di jual ( untuk biaya hidup, miris ya ) per 100meter, dengan santai nya beliau menunjuk rumah2 di sekelilingnya yang dulunya (tanah rumah itu ) adalah miliknya. Penasaran, saya tanya "jaman dulu bapak belinya berapa duit?"  lalu beliau jawab "kagak beli Neng, tanah Enkong saya dulu lebar bangeeeeeet! Sekarang aja ini udah abis dijualin, " saya yang masih menunggu cerita selanjutnya sedikit heran karena beliau sama sekali tidak merasa bersalah sedih dengan kondisi ini malah semangat ceritanya sambil bercanda hehehe..." kalo pendatang pada kesini beli tanah ya Neng, orang pribumi sini mah ngejualin mulu, kaya saya nih tanah sekarang udah abis!". Kemudian beliau menunjuk beberapa cluster perumahan di sekitar yang katanya juga tanah2 orang yang beliau kenal Dan sudah di beli murah oleh pihak developer.

Balik lagi ke cerita rumah anaknya, bukan cuma yang baru di bangun ini, jauh sebelumnya beberapa rumah anak lainnya juga sudah di bangun di sekitar halaman rumah utama. Nah karena tanah sudah habis terjual, tersisa rumah utama yang sudah tua dan warung kecil di depannya. Sementara masih ada 3 anak beliau ( masing2 juga sudah mempunyai anak) yang belum mendapat jatah, Lalu apa yang terjadi ??
rumah utama tersebut di bagi 3. Lalu dimana si ibu dan bapak tinggal?? Di warung!! Ukuran warung itu tidak lebih dari 2x3 meter, disitu warung, disitu kasur, disitu dapur dan kamar mandi. Menyedihkan sekali tanpa di sadari si ibu dan bapak itu "ter usir" dari rumahnya sendiri.