Bismillah..
Mohon Maaf Teman...Masih bertajuk Embun Pagi, dan aku masih hanya bisa copas, tapi InsyaAllah ini akan sangat bermanfaat daripada postingan aku yang hanya menceritakan dunia. Silahkan...
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Sumber : Sekretariat SKI - INDOSAT
Sahabat seiman, sejelas mata memandang disiang hari, hati yang jujur mampu menangkap jelas ayat ilahi, tataplah langit nan kokoh jauh disana, siang dan malam menaungi dunia, rasakanlah sinar mentari mencerahkan suasana, seakan mengerti kebutuhan jiwa.. semoga kebersihan hati dapat memuaskan jiwa yang selalu bertanya siapakah sang Pencipta yang paling berjasa
Sahabat seiman, perhatikanlah bagaimana kita berbicara memalui handphone, meski lawan bicara tak nampak terlihat namun suara yang terdengar menjadikan ia begitu dekat, meyakinkan diri bahwa disana ada sinyal yang begitu kuat, lalu perlukah kita memastikan mata untuk dapat melihat?
Sahabat seiman, jiwa selalu bertanya mencari kepuasan, tentang hakikat kehidupan yang penuh pergolakkan, sebenarnya ia begitu cerdas mendapatkan nilai iman, lalu menancapkannya kokoh di hati menjadi sebuah keyakinan.. mengapa harus ia dibodohi? Oleh bisikan syaitan yang rendah tak berarti, dan mengapa diri harus tunduk oleh rapuhnya argumentasi, yang selalu merongrong menuntut kita menjauhi nilai kebenaran yang hakiki..?
Sahabat seiman, jawablah keraguan itu dengan tegas, sejelas matahari menyinari bumi disianghari, lalu menjadikan malamnya bagaikan siang.. hari ini langkah akan kita ayunkan lagi, demi Allah andai hati begitu rindu benarnya tempat berpijak, tak akan lengah iman didada selalu mengajak.., mari sahabat kita lanjutkan aktifitas penuh semangat!
Semoga bait ayat berikut menjadi pengingat akan kelakuan Bani Israil yang sesat, artinya:
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, Karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". (Q.S. Al Baqoroh: 55)
Sahabat seiman, jiwa selalu bertanya mencari kepuasan, tentang hakikat kehidupan yang penuh pergolakkan, sebenarnya ia begitu cerdas mendapatkan nilai iman, lalu menancapkannya kokoh di hati menjadi sebuah keyakinan.. mengapa harus ia dibodohi? Oleh bisikan syaitan yang rendah tak berarti, dan mengapa diri harus tunduk oleh rapuhnya argumentasi, yang selalu merongrong menuntut kita menjauhi nilai kebenaran yang hakiki..?
Sahabat seiman, jawablah keraguan itu dengan tegas, sejelas matahari menyinari bumi disianghari, lalu menjadikan malamnya bagaikan siang.. hari ini langkah akan kita ayunkan lagi, demi Allah andai hati begitu rindu benarnya tempat berpijak, tak akan lengah iman didada selalu mengajak.., mari sahabat kita lanjutkan aktifitas penuh semangat!
Semoga bait ayat berikut menjadi pengingat akan kelakuan Bani Israil yang sesat, artinya:
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, Karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya". (Q.S. Al Baqoroh: 55)
Sumber : Sekretariat SKI - INDOSAT
adem banget klo baca yg beginian..
BalasHapustq for share nad :)
perhatikanlah bagaimana kita berbicara memalui handphone, meski lawan bicara tak nampak terlihat namun suara yang terdengar menjadikan ia begitu dekat
BalasHapushem kok saya jadi ingat seseorang di ujung telpon sana ya
thanks ya:)
BalasHapusvery usefull
walau dari suara bisa terlihat kok perhatian atau tidak
BalasHapusdi sore hari yang cerah ini mendapat pencerahan yang wah, makasih ya mbak nad :))
BalasHapuslike it
kemaren telp sama ponakan paling kecil, hampir 3bln gak ketemu. alhamdulillah sedikit terobati rasa rindu yg mendera ;) tp tetep pengen ketemu *kok jadi curhat*
BalasHapusPencerahan dipagi hari,,, nice share teman,,
BalasHapussalam kenal ya:)
@all,terimakasih ya sahabat atas semua komentarnya..
BalasHapus